Bersama Kamu, Semua Jadi Mungkin

::::::::::::::::::::::::::::::::

Ada banyak cerita yang tercoret dalam lembaran kertas polos itu. Halaman buku catatan ku kian terisi oleh senyum, cinta, dan cium kasih. Aku ingat buku ku bukan berwarna putih ketika tanpa coretan, melainkan hitam pekat. Aku menyukai menulis coretan putih di atas kertas hitam itu, karena hitam mampu meneduhkan ceritaku dan melindungi kehangatanmu yang aku abadikan di sana.

Aku mulai berjumpa denganmu belum lama lalu. Cerita yang kau perdengarkan ke telingaku, menyeberangi cakrawala imajinasi, mampu merombak dan menyusun kembali karakter dan emosi hatiku. Benar-benar cerita yang mempu merubah sosokku menjadi lebih hidup, karena menjadi makna bagi orang yang menyayangiku.

Ada ratusan kata yang tercipta sebagai kosakata baruku dalam menjaring cinta dan rasa antara kita. Ratusan kata itu terangkai secara acak dan lincah menggambarkan kelabilan emosi ketika bersama meminta diperhatikan dan menunjukkan kesungguhan satu sama lain. KAta itu terjuntai dalam senandung kasih beralun nada  denting gitar menjelang mimpi malammu, dan kesungguhan itu tersaji dalam bingkisan unik sebagai teman pengganti untuk puaskan rindu kebersamaan.

Sungguh bersamamu, semua tak mustahil. Sekalipun cakrawala terentang antara kita semakin panjang jaraknya. Namun mimpi dan impian yang sempat sama itu, mampu membuat jembatan kemungkinan itu menjadi jawaban dari ketidakmungkinan... Sungguh itu, sempat memanjakan dan melenakan kita.

::::::::::::::::::::::::::::::::

Tentang Desember 2008