Bisa seperti itu?
Bisa begitu?
Rasanya tiap batin ini berusaha bisa kompromi dan mengambil jalan ternyaman dan ter-welcome untuk bisa menampung segala kreasi dan segala petualangan.
Tapi ketika setiap cerita berubah haluan menjadi rutinitas, dan teman berjalan hanya harus jadi seorang yang paling ingin jadi satu-satunya, keinginanku berjalan bersama pun jadi lenyap.
Teringat dulu memang aku pernah lebih buruk darii ini. Dahulu nya aku menutup diri dari segala bentuk ketergantungan seseorang akan keberadaanku. Aku yang dulu selalu menghindari tiap ada yang ingin bersandar pada tangan dan bahuku seterusnya. Aku takut akan kedekatan itu, awalnya kupikir begitu. Tapi perlahan, aku mulai paham sendiri, bahwa aku memang tidak terlalu nyaman dengan kedekatan yang seperti mengharuskan keberadaanku seperti itu.
Aku pelari, karenanya DIA pernah meragukan kesetiaanku, meragukan bahwa aku akan benar-benar tetap ada untuknya. Hingga DIA pergi meninggalkan jejak jauh dariku.
Aku makhluk bebas, karenanya DIA pernah merasa kesal dan tak nyaman aku dimana-mana. Dia ingin hanya aku pasti ada di tempat yang dia mau. Hingga DIA hilang, menjauhkan hatinya dari penderitaan karena tak bisa membelenggu untuknya sendiri..
Aku makhluk penyendiri, tak menginginkan jarak yang terlalu dekat bahkan melampaui dinding rahasia yang aku punya. Dan jujur, rahasiaku bukan untuk menyembunyikan sesuatu dari kamu, jarak yang aku punya bukan untuk membatasi ruang gerak yang kamu miliki. Tapi benarnya, rahasia dan ruang sendiri yang aku simpan sendiri itu, adalah wahana yang nyaman untukku berjalan sekaligus bermimpi, bermain sekaligus merasa terlindung, bercengkrama sekaligus merasa menjadi diriku sendiri.
Tapi, sudahlah,,, yang mengerti entah siapa,,, yang memeluk khawatirku juga entah siapa, yang menelan kesalku juga entah siapa,,,
Aku kesal pun tak tahu terhadap apa,, Rahasiaku yang terusik kah? atau, kamu yang tidak nyaman kah? Aku kesal memang, situasi jadi seperti itu. T_T
Bisa begitu?
Rasanya tiap batin ini berusaha bisa kompromi dan mengambil jalan ternyaman dan ter-welcome untuk bisa menampung segala kreasi dan segala petualangan.
Tapi ketika setiap cerita berubah haluan menjadi rutinitas, dan teman berjalan hanya harus jadi seorang yang paling ingin jadi satu-satunya, keinginanku berjalan bersama pun jadi lenyap.
Teringat dulu memang aku pernah lebih buruk darii ini. Dahulu nya aku menutup diri dari segala bentuk ketergantungan seseorang akan keberadaanku. Aku yang dulu selalu menghindari tiap ada yang ingin bersandar pada tangan dan bahuku seterusnya. Aku takut akan kedekatan itu, awalnya kupikir begitu. Tapi perlahan, aku mulai paham sendiri, bahwa aku memang tidak terlalu nyaman dengan kedekatan yang seperti mengharuskan keberadaanku seperti itu.
Aku pelari, karenanya DIA pernah meragukan kesetiaanku, meragukan bahwa aku akan benar-benar tetap ada untuknya. Hingga DIA pergi meninggalkan jejak jauh dariku.
Aku makhluk bebas, karenanya DIA pernah merasa kesal dan tak nyaman aku dimana-mana. Dia ingin hanya aku pasti ada di tempat yang dia mau. Hingga DIA hilang, menjauhkan hatinya dari penderitaan karena tak bisa membelenggu untuknya sendiri..
Aku makhluk penyendiri, tak menginginkan jarak yang terlalu dekat bahkan melampaui dinding rahasia yang aku punya. Dan jujur, rahasiaku bukan untuk menyembunyikan sesuatu dari kamu, jarak yang aku punya bukan untuk membatasi ruang gerak yang kamu miliki. Tapi benarnya, rahasia dan ruang sendiri yang aku simpan sendiri itu, adalah wahana yang nyaman untukku berjalan sekaligus bermimpi, bermain sekaligus merasa terlindung, bercengkrama sekaligus merasa menjadi diriku sendiri.
Tapi, sudahlah,,, yang mengerti entah siapa,,, yang memeluk khawatirku juga entah siapa, yang menelan kesalku juga entah siapa,,,
Aku kesal pun tak tahu terhadap apa,, Rahasiaku yang terusik kah? atau, kamu yang tidak nyaman kah? Aku kesal memang, situasi jadi seperti itu. T_T
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Dibuat tanggal sekarang
35 comments:
judulnya sudah tanda tanya? closingnya juga tanda tanya? Wie saya binyun mau comment apa??
he3..
dari pada kesel mending jalan2 Wie ^^
malu buat bilang kamu bener2 butuh dia dan ga ingin dia jauh?
menarik
mewakili bathinnya blue postingannya.......heheh
salam hangat dari blue
@ica pus : hihi... kmu bisa aja mengaitkan tanda tanya di awal dan di akhir... ^_^.. iyah, aku pengen jalan2... ajakin dunk caaaa...
@tuk col : hm.... tepatnya sih justru mulai enggan terlalu sering bareng.. T_T
@blue : ho? mewakili rasa? bisa kompak yah.. ^^v.. makasih yah blue udah mampir ^_^
percakapan dg Tuhan di dalam hati sepertinya
Wah...ini yang repot ! kesel tapi ngga tau kesel sama siapa, jangan2 ketemu orang maen kemplang aje...hehehe. sudahlah...ngga boleh sering2 kesel, nanti cepet tua...hehe
@cerpenis : hehe,,, bukan Tuhan kok mba,,,, ^_^
@bang Pen : hihihihi,,,,, nanti cepet tua kayak siapa bang? hehehe.... bang pen jangan doakan aku cepat tua dunk bang,, hikz
hehehe...ngga do'ain kok ! Eh..ada apa nih narik2, mangnya ada kopi susu, ubi goreng ato pisang ? hehe
Eh...boleh numpang add fbnya Mpok ?
jadi kamu curhat tentang rahasiamu yang masih dirahasiakan (??)
aku follow aja deh, follow balik klo sempat :D
gaya bahasanya fiksi banget sampe matiin tv dulu buat baca postingan ini hehe...
sabar ya neng..
Aku tak hendak mengusik rahasia itu... Tenang aja deh... :)
Banyak tanya yg tak mampu aku temukan jawabannya disini... hehehe
Halo... apa kabar? Maaf baru sempat mampir lagi.
Jangan kesal lagi ya tante... :)
sama2 lagi kesal ya
mungkin dalam situasi yang berbeda
butuh kesendirian untuk menata hati
untuk mengerti apa yang sebenarnya kita inginkan
^^
masih kesal?
background blognya bagus....!
smoga udah ndak kesal lagi...!
Walah2, kesel tapi nggak tau penyebabnya >.<
ini yang namanya Ghillan ya
@bang pen : hihihi.... alhamdulillah, ndak doain tua ^^, hihi ... eh bang, daku kan nariknya ke blog satunya di http://wiedphotoportfolio.blogspot.com hikz,, malah tetep kesangkut pisang goreng disini yah, hihi...
@bang pen : daku FB nya lagi deactivate nih bang... tunggu kelar vakum FB dulu yah bang pen?
@geafry : hihihi.... ribet yah curhatku ^^v..
@yayack : wah mas? masa ampe segitunya ngalahin sinetron tivi, hihihi... makasih yah mas udah mampir ^^
@archer : iyah,,, aku akan belajar bersabar dengan ketidakpahamanku sendiri.. T_T
@mba Reni : kabarku baik kok mba... iyah mbak, makasih banyak yah udah mampir lagi setelah sekian lama ^^
@Shasa : hihihi,,, iyah, tante memang sempat kesal sekali nih saaa... T_T
@rei, kamu benar sekali,,, memang sedang sama2 perlu jarak kayaknya,,,, mungkin ada kejenuhan dan kejengahan disitu yah? ^_6
@sky : aku kesal kenapa kamu mau pake hiatus dan saying goodbye siy??
@kibagus : makasih yah, iya semoga tak akan kesal sgini2 lagi ...
@iam : iyah, parah yah penyakit daku T_T
@buwel : Ghillan? how to? ^_^
itu saking keselnya ya mba yu? :)
aku juga kuesel banget, kesel (capek) bis jalan 2 kilo. hehe
@anonym : misteriuss skali dirimu ? ^_^
@kira : wah itu kesel yang bahasa jawa yah? artinya pegel2 itu mah T_T
kan sy sdh tidak hiatus lagi :D
@sky : iyah, aku baru ngeh, setelah nulis komenku di atas, hihihi
masih kesal teh? jangan kesal terus, entar cepet keriput. :)
@pencari jejak : seperti kata ibu? ^____^ ibu saja awet muda T_T
kunjungan balasan.... salam kenal.... :) numpang follow juga... ^__^
@yhantee : aih.... terimakasih banyak yah ^+^
gonna see you arround ^^
BTW thanks link gallery nya, untuk sementara ku save dulu.
masih segan aku sama senior2ku hehe
moga cepat hilang deh kesal nya, jalan kesal" terus.. tar sakit perut. #lho #apahubungannya ?
@geafry : hihihi... begitu yah,,, semoga bisa lekas di launch yah dengan karya nya ^_^ ditunggu lho
@ma_dhan : hihihihi..... kesalnya bisa jalan sendiri yah, hihihi ^_^
Kita memang tidak pernah tahu kehidupan kita bakalan seperti apa yang akan datang. Tiba2 ada saja yang mengusiknya dan menjadikan kita merasa tidak nyaman menjalaninya
@ifan : yup bener sekali... selalu ada saat dimana ruang nyaman kita harus terusik dan terganti sedikit.... hmmm
Post a Comment