Bulan semalaman tadi, serupa purnamaRingkih ranting nan tua seperti menunduk serupa siluetMalam memeluk dedaunan hijau dengan redup sinar bulannyaRupanya, mereka berayun pelan menggodaku menikmati purnama
Satu malam, aku menjejaki jalanan malam menuju rumah. Diapit pepohonan tua, malam seperti lebih hangat. Dan benar, langit bercengkrama menampakkan bulan yang hampir sempurna purnama-nya.
Ingatanku tertuju pada buku yang baru kuselesaikan membacanya. Ditulis oleh Tere-Liye, berjudul Rembulan Tenggelam di Wajahmu. Tiba-tiba, aku terkesiap dengan pertanyaan dari hati kecilku : apakah penikmat bulan adalah pasti seorang sosok yang Romantis ?
Tere-Liye dengan penghayatan menulisnya, melahirkan satu karakter penikmat bulan hingga menjelang ajal di cerita itu. Namanya Ray, penikmat bulan yang gemar menyalahkan tuhan-nya, dan memaki semua kehendak tuhan-nya itu dengan hinaan bertubi-tubi. Tapi, sungguh kalian harus tahu, Ray adalah penikmat bulan yang damai hatinya ketika berlama-lama menatapnya.
Mencari jawaban pada wajah rembulanBerdialog dan bertanya banyak hal di bawah rembulanMerangkai ingatan peristiwa sesederhana apapun sambil meraba cekung rembulan
Aku sendiri tidak tahu, apakah seorang penikmat rembulan, selalu adalah sosok romantis. Teringat nabi dan rasul yang senang memandang rembulan sambil memangku tongkat gembala. Teringat juga pemuda-pemuda bijak yang gemar diam mematung di bawah bulan. Apakah mereka sedang merayu Sang Kuasa di sana? Apakah mereka sedang mencintai langit ciptaan ? Ah, aku tidak tahu karena aku belum pernah sungguh-sungguh menikmati rembulan dan purnama.
Bolehlah aku mencuri pengalaman Ray tentang caranya menikmati rembulan. Tere-Liye, sedikit banyak membuatku mengenali kenikmatan itu. Ray dalam buku itu, selalu menemui bulan dalam keadaan yang rumit : marah, gelisah, menyalahkan, merasa tidak adil, merasa hampa, kesepian, bertanya-tanya, dan merindukan seseorang. Emosi yang datang bergantian ibarat roda yang menjejak cepat di jalanan. Penuh ketidakpastian dan pertarungan hidup. Namun anehnya, setelah memandang bulan, purnama ataupun tidak, Ray selalu merasakan sesuatu yang lebih baik. Padahal yang ia temukan bukanlah jawaban atau berhala untuk di-tuhan-kan, melainkan sekedar : Perasaan Damai.
Maukah kamu tahu apa yang ia pertanyakan pada malam ber-bulan itu ?
Apakah cinta itu ?Apakah hidup ini sungguh sudah adil ?Apakah aku punya pilihan dalam hidup ?Mengapa kita harus mengalami sebuah kehilangan ?Apakah memiliki segalanya, adalah yang paling buatku bahagia ?
Percaya tidak percaya, pertanyaan itu hanya bisa dijawab oleh kehendak Tuhan. Aku pun merasa, kita terlahir dengan pertanyaan-pertanyaan itu. Diingkari ataupun tidak, pertanyaan-pertanyaan itu menghinggapi hati bersih kita. Dan jika pertanyaan itu terjawab, aku mengenali bahwa ternyata ada hati yang damai beriring kesempatan itu.
Sayangnya, kita tidak bisa mempercepat atau memperlambat kesempatan istimewa itu. Bisa jadi, aku sudah mendapatkan jawaban-jawaban itu di masa kecilku, bisa jadi aku mendapatkannya di saat-saat sulitku, atau bahkan (jika itu kehendak-Nya) bisa jadi kesempatan memperoleh jawaban-jawaban itu ada pada masa aku meregang nyawa menjelang ajalku.
Bijaklah menjalani hari, begitu nasehat kaum pemikir dan pemuja.
Gunakan waktumu yang sedikit itu untuk mengingat-ingat mengapa engkau dilahirkan, begitu surat kaum pendidik dan pengasuh.
Dan basahi tiap ucapan dan nafasmu dengan doa dan permohonan, begitulah bisikan halus para penjelajah dan petarung kehidupan.
Mengapa tidak, kita belajar dari mereka yang lebih sempurna pertanyaannya pada rembulan dan purnama.
Pada purnama, aku mencoba meraba wajah TuhanPada kegelapan malam, aku menanam keyakinanJika matiku tak bersambut sungai dan pohon surgaMaka, malam purnama manakah yang sanggup aku sia-siakan dari memuji-Mu
43 comments:
weitss...aku jadi pengen baca karangan tere liye..dulu temenku juga pernah rekomen yang bacaan shalat delisa...tapi belum punya uang hehehhe...sepertinya malihatmu menulis mengenai novelnya...aku jadi tertarik :)
@eva : hihihi..... kamau harus baca karangan tere-liye lho,, harus,,, hafalan shalat delisa adalah novel tipis yang cocok untuk kamu lebih mengenal tulisannya ^^v
sampe sekarang saya cuma sekali baca karya nya Tere-Liye. kalo ga salah, Judulnya Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.
ceritanya bagus.
pengen kenalan sama "Ray" ah,,,,
pa kabar mbak Wied..?
Gunakan waktumu yang sedikit itu untuk mengingat-ingat mengapa engkau dilahirkan...aku suka ini.
Whehe bagus, bagus, purnama yang hampir sempurna :)
@bintang air : kamu tepat sekali,, jujur itu judul pertama yang kubaca,,, bukunya tipis banget, dan kali itu aku belum kenal tere liye.. tapi berkat buku itu, aku justru langsung membeli buanyak novel tere liye yang tebal tanpa ragu,,, ^_^
@Ibu Dini : terimakasih yah bunda... ^_^ aku juga belajar untuk bisa mengingat2 itu ...
@iam : makasih,,, purnama mu bagaimana? sudahkah sempurna?
wah,bagus banget postingannya.pokoknya malam ini Gue mau lihat rembulan deh,hehe..makasih atas kunjungannya..
@i-one : sempurnakan bulan mu jadi purnama yah ,,, hehehehe
itu gambar hasil design memakai aplikasi yang sempet dibahas di blog yang lagi satu ya mbak..:)
tere liye kayak bahasa India.. :D
@tukang colong : memang tere liye itu juga ada di kolom bahasa india lho... ^^....
@sedikit berebda teknik menggambarnya, ini cuma corel, tanpa fotoshop ^^
terpana sama gambarnya itu mbak yang bikin ? :O hmmm baguuussss..
lagi baca tereliye juga mbak, belum selese2 huhu
@ninda : iyah, gambar ini aku buat,,, sengaja dengan warna kanak2.. biar tak bosan, hihi... makasih yah
Oh ya, tere apa yang sedang kmu baca? bagus?
penikmat bulan..?! selalu ada hal yang special dari seorang penikmat bulan.. dan yang paling aku sukai dari mereka adalah sifat penyendirinya..
SAng rembulan...
saya jadi inget someone kalau ngomongin rembulan..he..he..
@andie : kenapa dirimu senang dengan penyendiri? ajari aku cara menyendiri yang bisa menikmati waktu dan bisa berpikir lebih hakiki ^_^
@teras info : wah , ehem ehem... ingat someone.... ^_^
balesnya disini aja ya
inget dong...krn berkat komen mbak Wied, saya jadi keranjingan pake emo : ^_^v hehe..
ayuk share2...
email saya ada di owner@pradna.com ^_^
salam kenal
blognya banyak banget, salut!
kalau membaca review gini pengen baca sendiri, tapi koq cepet bosen ya :(
milih baca reviewnya aja deh ^_^
mba, mendapatkan semua inspirasi itu darimana ya?
*bertanya2*
@pojok : hehe.... syukurlah masih inget banget ama aku,,, terharu,,, hihihi,,, jadi pake emo yah ^___^v ,,, okeh okeh, sekarang akan lebih sering share yah ^_^
@narti : waw.... ahahaha,,,, kentara banget bosen ngebacanya yah? hihihi.... okeh2, semoga reviewnya bisa dinikmati alakadarnya... ^_^
@dee : aku suka sekali namamu, karena aku suka banget sama dee,,, hey, aku udah mampir ke blog memotretmu, sungguh unik dan menarik ^^
belakangan pun aku merasa menikmati bulan, setelah sekian lama rasanya bulan tak mau hadir atau aku tak peduli dengannya.
mengapa engkau dilahirkan..?
mengapa ya..?
perasaan gak pesen tuh...
heheh
Keren - Keren..
@A Vip : hohoho.... bulan pasti punya waktu untuk keu perhatikan lagi,,, ^___^
@Rawins : pesenan yang ini lagi gratis dan murah meriah ^_^
@erhyck : makasih banyak,,, ^_^
eh lagi merenung ya mbak :)
Dan basahi tiap ucapan dan nafasmu dengan doa dan permohonan, begitulah bisikan halus para penjelajah dan petarung kehidupan.
suka banget nih ^^
@ninda : sekedar membagi pengalaman dan inspirasi
@tibandung : makasih untuk setiap dukungannya selalu ^^v
kalimatnya menghanyutkan memang
@mba Fanny : kalimat mas tere yah mbak? ^_^
sayangnya aku ga tau.. kata temen2 seh muncul 18 taun sekali yah? yg kaya kemaren itu?
Pertanyaan " Apakah cinta itu ? "
saya juga lagi nyari-nyari jawabannya tuh , heheeh
@maseko : oh ya kah 18 tahun sekali? iyah kemaren baru ada super-moon nya ^_^ gak lihat kah? sayang sekali ^^v... aku juga lihatnya pas "hampir", belum sempurna kok ^^
@sichandra : wah, mari kita bertanya sambil bersyukur dengan benar2 membuka mata. ^_^
Slamat sore Brader..dah lama ga blogging. kayanya dah mulai aktif lg bloggingnya....!!!
Jadi inget kemarin malm tu ada fenomena bulan besar banget hehehe menambah indah mlm2..
Sukses slalu Brad...happy blogging.
perenungan yang mendalam :)
semga waktu yang tersisa tak tersia2 :)
@Chugy : hey met pagi ... yup,, bulan besar ^_^
@chika : amin, semoga yah chika,,, makasih cantik ^_^
kapan nih,postingan baru,kangen ama tulisan mbak.klu ada waktu kunjungi blog ane ya
wah..saya juga suka buku2 Tere Liye:)
kunjungan pertama nih, salam kenal:)
syair yang indah dan mendalam
@i-one : wah sabar yah menunggu ^^v
@nova : makasih udah berkunjung kemari... salam perkenalan
@joe : terimakasih untuk empatinya atas syair ini ^_^ semoga berkenan
Jadi inget sama SuperMoon kemaren hhe... aku sempet liat tuh pas jam 12 Malem ternyata bener2 gede ya hha... :P
Hem... semoga bener2 menjadi sempurna :D
Lama euy gak mampir kesini hhe.. apa kbr nie?
Semangat n met aktivitas :P
jadi inget ceceolang nih hehe...
@ferdinand : wah, kamu nongol....! kaget aku!!! iyah kita lama sekali gak saling colek sapa... ^_^
@ramdhan : again, you remember someone ^_^
Post a Comment