Kocak banget novel ini.... Memang, kemasan covernya menurutku rada kekanakan, plus mungkin warna covernya pun masih [jadul] menggunakan solid color (tanpa efek atau gradasi warna). Tapi isinya, persis seperti komentar-komentar pembaca di cover belakangnya yang intinya "cowok banget!".
Judul novel lama ini sebenarnya tidak membuatku greget. Dan mungkin, kalau aku melihat novel ini di jejeran toko buku, aku tidak akan memilihnya. Selain judulnya latah dari 'reality show', aku juga kurang terkesan dengan intisari di sinopsisnya.
Perasaan terpingkal dengan senyum kocak langsung muncul ketika aku membalik-balik 3 halaman pertama. Ternyata, gaya bahasa yang dipakainya sangat humoris namun jaminan mutu. Mungkin inilah kelebihannya jika novel romance ala kampus dicelotehkan oleh penulis laki-laki berlatar mahasiswa Bandung. Semua detail peristiwa romantik yang biasanya dibumbui melankolitas, justru jadi tidak penting karena pembaca dibuat terhibur dengan guyonan dan kritik lidah tokoh lelaki. Mereka bahkan cenderung bersikap seperlunya namun dengan cepat tergerak dengan setiap konflik romantik. Hm, seperti tidak ada konflik batin namun cepat menanggapi dengan humor yang merubah romantik menjadi kebodohan dan kekonyolan manusia.
What the other things I remind when I read this book??
2 comments:
Hello Wied,
What an interesting story.
Keep on writing my friend.
I love your archives too.... eventhough, I have to open my dictionary... lol ^__^VV
thx i do want to thx you...
Post a Comment