Sahabat, teman, dan senior... Pengalaman hidup telah kalian teguk dan pelajaran hidup telah kalian penuhi... Sementara aku yakin, kalian pun telah banyak mengenal waktu dengan merenunginya.
Aku, Wiwied, sang penulis blog ini, merasa keras ingin tahu dan bertanya-tanya tentang suatu wahana belajar yang asing buatku, yaitu Sastra.
Selama ini waktuku habis untuk melahap kata-kata, emosi, dan bara dari rangkaian huruf yang ditangkap mataku. Ketika membaca, aku lapar oleh ending sebuah cerita, lapar oleh ketenangan dan pembenaran yang membelaku sebagai manusia, dan lapar akan mencintai diriku dan kehidupan yang aku jalani.
Kini, sepenggal cerpen dan nama datang menghampiri penglihatanku. Tapi mataku seperti malas bukan karena aku bosan, tapi karena aku tidak tahu sedang membaca apa dan untuk apa aku membacanya. Sebuah cerpen dalam balutan sastra seorang pengagum alm. WS Rendra yang terobsesi dengan senja. Ia adalah Seno Gumira Ajidarma.
Kubaca berkali-kali cerpennya satu, aku makin kesal karena tidak tahu aku sedang membaca apa. Tapi aku terobsesi dalam alam lain, untuk suatu hari aku bisa membaca karya Pramoedya Ananta Toer. Dan aku pikir aku bisa memulainya dari cerpen-cerpen merakyat.
Ajari aku....
Apakah hakikat dari membaca sebuah cerita sastra Indonesia...
Mengapa orang asing begitu menghargai karya tanah kita dalam sastra itu dengan harga mahal dan waktu besar...
Bagaimanakah aku harus mulai menghargai mahal sebuah karya sastra kami?
21 comments:
soal sastra aku gaptek berat deh...
dari kecil sudah dicekokin hal hal berbau teknis
sastra indonesia sekarang ini kurang diminati dimasyarakat kita ane jadi inget sama penyair pada masa silam R. Ngabei Ronggo Warsito weh nama ane ngikut hehehehehe
kalau menurut saya sastra itu indah. segala hal yang dibubuhi sastra akan terlihat beda. puisi,novel,cerpen, dll.. termasuk dalam ruang lingkup sastra. kalau dilihat,karya2 itu hanya sambungan dari beberapa kata, yah! hanya KATA, tapi disampaikan dengan cara yang tidak biasa.
Indonesia kaya akan sastranya, secara tidak langsung sastra mewakili budaya indonesia. dan sepengatahuan saya, turis2 asing memang sangat tertarik dengan indonesia karena kekayaan budayanya, itulah sebabnya (mungkin) mereka sangat menghargai karya sastra indonesia.
dan orang2 indonesia, saat ini dibutakan dengan budaya2 luar, sebagian dari mereka lebih mencintai budaya jepang, korea, barat, dll. tidak ada larangan untuk itu, jika saja mereka telah lebih dulu mencintai budayanya tempat ia lahir.
*wuaahhhh,jadi panjang banget!*
berkunjung ke blog saya lagi...hohohoho
@rawins : lha... sama dunk kalo soa dicekokin mas.. tapi aku sering mbangkang ^_^ hihi
@warsito : wah , nama bar lagi tuh... #mulaiMencari
@Koskakiungu : ternyata hakekat sastra memang hanya kumpulan dan rangkaian kata... seharusnya memang cukup itu yah? hm, seharusnya memang kepekaan kita akan budaya kita sendiri itu bisa membuat kita belajar untuk terus peka dan menilai karya bangsa yah ^_^ ... kmakasih banyak yah ^^
wah kalo aku gimana ya cara menghargai karya satra, ya dengan melestarkan blog kita saja dengan isian yang positif udah ternmasuk ya kayaknya...
@cerita dewasa ; wah menarik juga jawabannya,.... ^_^ semoga bisa terus memberi karya yang baik ^_^
bagus deh kata-katanya hehe :DD
@siti nurul : terimakasih banyak yah,,, sudah berkunjung ke sini juga ^_^
hah, kok koment saya tadi ndak ada ya, apa browser saya error, alnya di homepage saya pun, blog saya munculnya cuman postingan lama.. :-(
waduh kok sekarang ada ya... wakakakakak... Kabur ah. browsernya lagi error, ntar malah tambah ngaco.. hihihi
Aku hanya bisa meraba dinding-dindingnya dan mencoba mencari sedikit celah agar aku mengerti bagaimana cara agar aku masuk lebih jauh ke alamnya karena sastra adl kumpulan "kisah" perjalanan hidup yang "mungkin" sanggup menyadarkan aku bahwa sebenarnya aku tak pernah tahu apa yang ada di depan mataku.sastra sllu mengajarkan banyak hal tanpa harus menuntut si pembaca memahami karena setiap orang punya perjalanan hidup masing2..
Wah, saya ingin sekali bisa mengerti dengan cepat dan tidak lelah melahap rangkaian kata-kata berjiwa sastra...hem hidup sastra Indonesia..
salam persablogan mba, saya follow ya
bukan karya sastra saja yang banyak dihargai orang asing, karya-karya seni yang lain juga banyak diminati
Sastra bisa menciptakan sejarah, sejarah bisa menciptakan sastra. Itulah yang membuat sastra Indonesia diberi nilai 'tinggi' dan mahal oleh orang asing. =)
gue pun sebenernya gak terlalu ngerti sastra..kalo orang lain ngebaca cerpen ato puisi ewek2, giliran gue yang baca, gue lempeng2 aja..
tapi bagaimanapun, kita mesti ttetep ngehargain sastra yak??
@cerita dewasa : hihihi, malah jadi mondar mandir..
@andie : opini yang membuka mata ku... dan perjalanan hidup adalah sebuah inti penikmat sastra rupanya... kadang aku bingung, kenapa tak juga kutemukan ujung dalam tulisan mereka.. ^_^
@Rose : terimakasih yah sudah mampir dan memfollow... terimakasih ^_^
@Cerita tugu : sungguh kaya budaya bangsa kita
@effusive : kalimat yang sangat tepat dari anda.. hihi.... ^_^makasih yah
mba kadang2 chika juga ampe frustasi membaca cerita2 dari pengarang yang mempunyai jiwa sastra yang tinggi, termasuk saat membaca cerpen2 ayah chika mba >.<
memang butuh waktu untuk memahaminya
sering membaca dan bertanya
Sastra itu gampang-gampang susah.. :D
salam kenal, BW ya..
salam sahabat dari
http://dedi-news.blogspot.com/
sastra itu mengasyikan
banyak cerita dalam kata perkata dari sastra manapun..........
salam hangat dari blue
@chika : aku seneng karena aku ada temennya ternyata susah memegang sastra ^_^
@aqmal : salam kenal jugah ^_^ makasih kunjungannya ^_^
@dedi : salam sahabat jugah
@blue : sudah saya duga, memang blue terlihat amat menyukai sastra ^_^
Post a Comment