“Aku telah belajar bahwa sukses bukan diukur dengan posisi yang dicapai seseorang di dalam hidupnya tetapi oleh hambatan yang telah diatasinya ketika ia berusaha meraih sukses.” [Booker T. Washing’ton]
Sahabat, setiap hari yang akan aku jalani ini, aku ingin bisa menjalaninya dengan suara batin yang lantang diikuti dengan tindakan yang teguh mengikuti kejujuran hati. Tidak mudah, mungkin itu yang selalu menjadi penengah dan suara terlantang ketika aku hendak menuruti idealisme itu. Tidak mudah untuk selalu berbuat benar, jujur, dan konsisten dengan hati dan fikiran. Selalu ada godaan internal dan desakan lingkungan yang bisa mem”bubar”kan tekad kuat untuk menjalani hari se-konsisten mungkin.
Ketika bekerja, sering ada kontradiksi yang berperang di dalam batin. Antara keinginan melakukan hal yang kita suka, berlawan dengan keharusan kita memenuhi jobdesk yang dipaparkan atasan. Fikiran dan batin yang kerap melawan satu sama lain, sering menjadi ketidaknyamanan yang menghambat kinerja kita sehingga kualitas kerja jadi pas-pasan dan tidak semaksimal hasrat yang kita punya.
“Tipe apakah Anda? Tipe Korban, atau tipe Pengubah?”
“Manusia itu akan selalu hidup membawa kontradiksi dan paradoks dalam dirinya. Yang menentukan derajatnya di hadapan Tuhan, adalah bertambahnya kemampuan mereka mendamaikan diri dan batin mereka di atas kontradiksi mereka. Kontradiksi itu bukan untuk dikalahkan apalagi dipaksakan hanya satu harmoni, melainkan untuk bisa damai di atasnya dengan gently and patiently.”
“Damai adalah suatu target yang berjalan, jika kita damai di pagi hari, belum tentu kita merasakan damai yang sama di siang harinya.”
Mario Teguh pernah bilang, dalam kontradiksi itu pun, kita dihadapkan pada penilaian : apakah kita tipe KORBAN, atau tipe PENGUBAH ? Ia mengingatkan bahwa dalam kontradiksi yang berperang dalam diri kita bisa saja menjadikan kita tipe KORBAN jika kita hanya bisa mengeluh dan mempersempit pikiran kita dengan menyalahkan / mencari pembenaran-pembenaran yang “bohong”.
Kedamaian, di atas kontradiksi yang ada dalam diri kita. Kedamaian itu seperti sebuah tantangan yang menjadi visi yang bisa menyelamatkan kita dari kegelisahan hidup. Kedamaian itu bukan dari pembenaran-pembenaran melainkan dari proses kita mengolah kontradiksi di dalam diri kita sebagai potensi diri. Ketika kita menjadi sebuah keburukan, seharusnya itu sama potensialnya dengan ketika kita bisa menjadi sebuah nilai kebaikan. Kita tidak harus letih menutupi keburukan dalam diri kita, karena tindakan kita menjadi baik karena keburukan yang kita tahu ada pada diri kita itu.
Yah, kedamaian juga harus merupakan tindakan damai kita terhadap keburukan kita sendiri. Akui saja ketika batin kita menyadari ada keburukan yang mewabah dalam diri kita sendiri. Kita selalu dibekali kontradiksi, sahabat. Ada kebaikan yang muncul gelisah ketika kita hanya memenangkan keburukan diri. Dan derajat kita di mata Tuhan adalah semakin atas, jika semakin besar kontradiksi yang harus kita damaikan dalam tingkatan kehidupan kita.
40 comments:
apalagi cuaca sekarang yang semkin memanas tetapi jangan bikin hati kita ikutan panas.
@ibudini : hehehe.... panas dan membakar yah ... hihi ^_^ amin.. semoga adem terus
Jadilah Pengubah,jangan jadi pengorban hehe
@kamal Hayat : hihihi... let's stop play the victim... hihihi
kunjungan sore mba aku simak dulu ya
@dedi : terimakasih ... silahkan disimak ^_^ semoga tidak menjerumuskan, hehehehe
Butuh keberanian yang cukup besar untuk menerapkan hal itu dalam kehidupan. Termasuk juga buat saya.hehee
@kampanye : yup,,, keberanian besar padahal masih hanya untuk sebuah konsisten pada diri sendiri ^_^
kedamaian yang semu yang menguji setiap manusia
Kata mutiaranya mantap, sangat menginspirasi ,....
@warsito : kedamaian semu tapi sebenarnya tak semu... ^_^
@rubiyanto : makasih banyak mas... semoga manfaat baiknya ada ^_^
Kedamaian juga harus merupakan tindakan damai kita terhadap keburukan kita sendiri. Aku SUKA ini Mbak....salam kenal :)
damai itu indah ya
wah saya juga pecinta mario teguh... ^^
pa kabar jeng? hehee
Ada tulisan menyejukkan jiwa rupanya di sini.
kalau kerja di kantor kita kan harus patuh pada pimpinan, apa itu korban
@yunda : yup... kedamaian adalah tindakan berdamai juga dengan kekurangan dan ketidaksempurnaan diri, tapi bukan menyerah ^_^
@ami : damai selalu indah andai benar2 kita memahaminya
@koskakiungu : baik kok... kabar baik, kemarin lihat mario jugah / ^_^
@mursyid : terimakasih banyak ^_^
@cerita tugu : hehehe,, korban disini bukan itu maksud dan artinya ^_^
suka sama kutipan “Aku telah belajar bahwa sukses bukan diukur dengan posisi yang dicapai seseorang di dalam hidupnya tetapi oleh hambatan yang telah diatasinya ketika ia berusaha meraih sukses.” :DD
@siti :yap, kutipan itu juga yang menginspirasi tulisan yang ini... terimakasih yah sudah share juga betapa itu memotivasi kita ^_^
kesuksesan adalah sebuah pencapaian...
(yusyulianto)
Eks : terimakasih banyak untuk singgahnya membagi kata motivasi itu ^_^
tulisannya cocok dengan apa yang saya rasakan di kantor :p ....heheeeee....
salam :)
aku mulai berfikir kalau aku pada tipe apa...kerna serasa aku berada pada keduanya..
yah hidup damai adlh sbuah mimpi bagi stiap org.siapa yg tidk ingin damai hidupny?gk ad mungkin.
semoga kt semua mnjd pnggubah,aku jg senang mario teguh.:) salam kenal jingga.(nitip folbek yak :D)
Tipe Korban atau Pengubah, semua orang pasti ingin menjadi mereka yang mengubah, namun banyak orang malas yang senang menjadi korban karena hanya mengikuti aliran saja...
Beruntunglah mereka "Para Pengubah"
btw, salam kenal ya, hehehehe...
aku ingin damai saja, meski kadang jadi korban tapi tekad tetap untuk mengubah kearah positif :)
kadang untuk berdamai dengan diri sendiri,, susahnya bukan main. saya akan mencoba mbak...
Tantangan spesialnya adalah bagaimana menggubah bermacam kontradiksi itu menjadi peluang kepantasan untuk selalu meraih sukses.
SALAM KENAL dari Kendari... 8)
Mari bersama-sama belajar menata berbagai konflik kepentingan atau kontradiksi menjadi sebuah indikasi untuk keberhasilan.
SALAM Kenal... 8)
@nufri : ternyata kita tak beda jauh yah ^_^
@ghost : lagi2, kita adalah paradoks ^_^
@jingga : sama-sama suka nih dengan motivasi kalo gitu
@ellious : anda benar sekali, sob
@learning : hm, benar juga kaadang yah
@gek : sama2 sedang berusaha keras nih ^_^
@tusuda : yah, kesuksessan memang salah satu tujuannya
@puskel : keberhasilan selalu pantas kita perjuangkan... ^^v
beuhhhh superrrr
@eva : hihihi,,, super duper yummy ^___^ makasih yah va udah mampir ^_^
setuju mbak. ga melulu tentang hasil akhir. yang terpenting itu proses. :)
@tukang colong : wah wah,,,, tepat sekali,,, senang jika ada bertemu orang yang setuju itu jugah ^_^
kontradiksi bikin lebih berwarna, kalo semua sama malah cepet jenuh. xixixiix
kontradiksi bikin lebih berwarna, kalo semua sama malah cepet jenuh. xixixiix
ngopas punya mba wina aja aah yg di atas
begtulah hidup, penuh dengan kontradiksi, tapi itulah yang justru membuat hidup penuh dengan dinamika
@bintang air : aih, setuju sekali.. perbedaan seharusnya memang bisa makin seru yah ^_^
@bang atta : adeuuuhhh... bisa ajah nih plagiat becandaannya ,, hihihi,,, makasih bang atta
@joe : setuju juga ^^
Hmm..memang sebagai manusia yang berenang dalam lautan hidup, kontradiksi ialah riak-riak yang menjadi ujiannya. Yang menarik, bagaimana kita bangkit dan menyikapinya dan menjadi pelajaran lebih baik lagi. Aliran kata yang kontemplatif, mbak :)
@SQ : terimakasih untuk telah menikmati sajian ini... ini di sajikan hari senin sebagai pemula minggu yang menyemangati ^_^ semoga manfaat ^_^
Post a Comment