Posting Berikutnya!

Semoga tetap sabar menunggu posting setelah ini... Oh yah, kalau sempat,,, boleh tengok2 fotoku di Tumblr.. barangkali kalian suka ^_^

Jangan lewatkan !!

Wednesday, May 11, 2011

Senja Di Kaca Spion - Cerpen Preview


Judul Cerpen : Senja di Kaca Spion
Penulis : Seno Gumira Ajidarma
Sumber : sukab.wordpress.com
 

Senja semburat dengan dahsyat di kaca spion. Sangat menyedihkan betapa di jalan tol aku harus melaju secepat kilat ke arah yang berlawanan. Di kaca spion, tengah, kanan, maupun kiri, tiga senja dengan seketika memberikan pemandangan langit yang semburat jingga, tentu jingga yang kemerah-merahan seperti api berkobar yang berkehendak membakar meski apalah yang mau dibakar selain menyepuh mega-mega menjadikannya bersemu jingga bagaikan kapas semarak yang menawan dan menyandera perasaan. Senja yang rawan, senja yang sendu, ketika tampak dari kaca spion ketika melaju di jalan tol hanya berarti harus kutinggalkan secepat kilat, suka tak suka, seperti kenangan yang berkelebat tanpa kesempatan untuk kembali menjadi impian.Aku dalam mobilku melaju ke depan dengan kecepatan tinggi, sangat tinggi, terlalu tinggi, sehingga awan hitam yang bergulung-gulung di hadapanku tampak menyergap dan menelanku dengan begitu cepat, begitu beda dengan awan gemawan senja di kaca spion yang semarak keemas-emasan, gemilang tiada tertahankan, yang meski dengan pasti akan berubah menjadi malam yang kelam tampak bertahan tampak berkutat meraih keabadian dalam kefanaan. Di dalam satu dunia yang sama, mengapa suatu hal bisa begitu berbeda? Di belakangku senja terindah yang akan segera menghilang, di depanku hanya awan hitam bergulung mengerikan bagai janji sepenuhnya betapa dunia memang berpeluang mengalami bencana tak tertahankan.
 
Cuplikan cerpen di atas adalah pembuka dari cerpen perdana di sebuah blog Seno Gumira Ajidarma. Kalian bisa membaca lengkap semua cerita di posting cerpen judul tersebut, di blog yang merangkum hampir semua karya dan buku Beliau.

SPION, MASA LALU,  dan TIGA MATAHARI.

Ketiganya adalah filosofi menarik yang kudapat dari cerpen ini. Di sini diceritakan sosok pengendara mobil yang melewati jalan tol, sambil melihat spion-spion mobilnya. Hari itu senja yang merah, matahari di belakang mobilnya, dan spion itu ada tiga buah : di sisi kiri, sisi tengah atas (dalam mobil) dan sisi kanan. 

Ibarat berjalan di jalan “tol” kehidupan, sosok itu hanya punya pilihan berjalan maju seperti apapun kecepatannya. Namun ditengah penglihatannya yang luas di bentang jarak di depannya, ia tak pelak merasa terbantu dengan spion-spionnya yang melihat sisi bentang jarak di belakangnya. Kehidupan begitu manis dan lega, jika kita punya pandangan dan visi seperti filosofi spion mobil ini. Jelas melangkah mulus ke masa depan kehidupan, tapi masih harus tetap menjadikan masa lalu tertinggal di belakang sebagai peneguh jalan kehidupan kita. 

Tiga matahari? 
Jika kita beruntung, kita akan menemukan keelokan dengan melihat masa lalu. Ketika senja di belakang kita menjalani hari, dan kita siapkan spion tiga buah menangkap bayangan senja pada masing-masingnya. Maka hidup sungguh penuh keindahan dan rasa manis di kemudian hari. Hanya kita sering terlalu malas untuk berjalan teguh ke depan, sambil meletakkan tiga buah spion itu untuk bisa menangkap bayangan indah tiga matahari senja.  

Seno, sesosok Penulis Indonesia yang sangat mengidolakan seorang Rendra dan menyukai tulisan Remy Sylado. Ia sempat begitu saja meninggalkan pendidikan wajib sekolahnya di tanah air, hanya karena ia begitu tergerak untuk bertualang seperti cerita sebuah buku yang pernah dibacanya di masa kecil itu. Ia pergi bertualang merasakan sendiri bagaimana belajar itu tidak harus berseragam di jenjang sekolah. Dia sang Seno, menyukai senja bahkan hanya senja saja yang menjadi inspirasi semua tulisannya sejak awal tahun 80-an.

Mengapa aku memilih Seno ?

Seseorang yang kukenal dekat, belum lama ini terdengar seperti menyindir dan mengkritikku ketika aku katakan bahwa aku hanya menyukai tulisan seperti tulisan Tere-Liye dan tipikal Perahu Kertas. Dia katakan, aku hanya berpikiran sempit karena menyukai hanya langgam bahasa yang implisit dan tidak bisa menerima penulis lain yang bisa dengan frontal blak-blakan menceriterakan kisah fiksi mereka. Aku dalam hati merasa gemas dan frustasi, benarkah aku demikian sempitnya memilih kiblat gaya penulisanku? Memang aku tipikal menulis yang implisit, melankolis, dan lebih banyak menyelipkan arti kata dalam perumpamaan lain yang lebih “lambat” bercerita.

Seno, adalah penulis yang tak pernah mau memberi tulisan naïf dan meninabobokan pembaca. Ia lantang menyuarakan fikiran jelata dan lantang pula menuliskan dialog maki-maki kaum mayoritas ataupun kaum minoritas. Bagi Seno, tulisannya adalah warna dari komunitas itu sendiri. Dengan imajinasi kotor sekalipun, sampai ke gunjingan pedas tentang apa dan siapapun.

25 comments:

narti said...

tulisan yg bawah penilaian mba Wied ya?
aku malah belum kenal mba :(

sda said...

terkadang memang begitu ya? buku2 bacaan, sedikit banyak mempengaruhi kita, entah dalam tulisan atau di kehidupan nyata.

dee said...

aku baca reviewnya aja mba, lebih ringkas ^_^

W i e d e s i g n a r c h said...

@narti : iyah, yang lainnya itu tulisanku, kecuali bagian kutipan ajah...

@seda : pastinya aku sangat merasakan itu ^___^

Andini Mokodompit said...

sekarang aku lg g bersahabat dengan novel, terlebih pun itu Tere Liye yang novel terbarunya belum aku baca sedikitpun, padahal udh kubeli sejak awal semester lalu.
tema semester ini: "sedang tak ingin bermimpi"
novel2 itu semuanya membangkitkan mimpiku.

wied, udh ku follback ;) panggil andin aja, mari berteman......

W i e d e s i g n a r c h said...

@andini : jawaban Anda secara ekstrim mengejutkan sayah lho... jadi ingin bertanya ke kamu lebih jauh... ^_^

ABG said...

wah maaf neh mbak, lagi gugup. mampir ajah dulu ya. lom sempet mbaca... eheheh

W i e d e s i g n a r c h said...

@ABG : hihihihi.... gugup kenapa? ^___^ hihi,,, okeh makasih buanyak udah mampir yah

Mulyani Adini said...

Tinggal kita bagaimana mengabil dalam sebuah cerita...baik itu dari buku, film , drama atau bacaan.
Terus terang saya suka dengan membaca buku2 atau majalah dari dulu hanya saja ekonomi ayah yang gak mungkin saya harus membeli buku cerita yg gak penting...tapi aku gak suka dgn buku pelajaran karna bosan...lucu ya

Unknown said...

Halo Wied,
Senang berkunjung ke blog anda yang menarik ini.
Preview cerpen yang bagus untuk dibaca.

Sungai Awan said...

spion bisa bermakna luas
sangat pas dibaca

W i e d e s i g n a r c h said...

@ibu dini : kadang memang kita sering merasa tidak beruntung,,, tapi itu bisa menjadi ajang kita memetik hikmah demi generasi berikutnya yah ^_^ hehehehe,,, dan juga, ketidakberuntungan kita justru memiliki andil besar memotivasi kita yah ^_^

@Nizam : terimakasih bapak... ^_^ lama sekali tidak melihat kunjungan anda lagi... ^_^ salam hangat

@Tomo : yup.... spion dan filosofi ini murni saya pelajari dari cerpen seorang Seno dan senja kesukaannya ^_^

Anonymous said...

pada dasarnya membaca itu adalah unsur pembanding beberapa penglihatan penulis, mau bergaya apapun dia(clasical, modern) pada dasarnya semua penulis memiliki sisi-sisi yang ingin ia bagi pada khalayak. Tinggal kita yang menemukan sisi mana yang dapat memberikan air dalam kehausan kita akan crita. So, keep writing keep reading yah cin :)

W i e d e s i g n a r c h said...

@grayrose: itulah yang aku pelajari juga va dari mereka.... mereka mencoba mengeluarkan subjektivitas dan ego mereka di sini.. hm, mungkin tepatnya adlah seperti mereka berbagi menulis namun tak berpihak.. dan kamu lagi2 benar,,, persepsi ku hanyalah persepsi membacanya... kamu benar ^_^

Rawins said...

kalo senja aku masih mau liat spion
tapi kalo malem
spion sengaja aku balik
takut ada penumpang gelap di balakang
hahaha oot...

Kakaakin said...

Pengen baca juga ah... :)

Siti Nurul Falah said...

keyeeeen :)

W i e d e s i g n a r c h said...

@rawins : hihihihi,,,, serem amaaat... T_T

@kakaakin : boleh boleh.... ditunggu yah berikutnya

@siti : makasiyihhhh... ^^ hehehhee

Ummi Ubay said...

mba wied aku belum baca ini >.<
pengen baca nya

Unknown said...

Jarang baca novel nich, males pegang buku.
makasih reviewnya.

W i e d e s i g n a r c h said...

@chika : bacalah karyanya... yang ini adalah karya yang cantik kok.. belum terlalu berat ^__^ chika jangan panik, hihihi

@suparyanto : hihihihi.... Ini bukan novel dan buku kok om ^_^

srulz said...

senja, semoga ketika melihatmu kelak, setiap orang bisa tersenyum puas, karena dihari fajar, kami sudah berusaha keras, memaksimalkan, agar impian kami tercapai...

W i e d e s i g n a r c h said...

@SRULZ : kata dan sapa yang manis kepada senja.... semoga impian di penghujung senja akan sungguh datang.. dan memang yakin, semua indah pada waktunya ^____^

Anonymous said...

Woooooohhh... SGA ini penulis paporit si ayah! tar tak bilangin deh ke beliownya! :D

W i e d e s i g n a r c h said...

@rawins : serem ih....

@bunda mahes : masaaa?? wah wah,,,, aku juga masih membaca itu SGA ^___^

Post a Comment

My Room (42) Curhat (21) Ribet (21) Bacaanku (20) Teman2ku (20) Quote (16) Love (14) MyProsa (14) Jalan-jalan (11) Arsitektur (9) Islamic (9) Bioskop (8) Memotret (5) Bernyanyi (3) Design (3) Year Ended (3) Akubaru (2) Movie (2) UlangTahun (1)
My photo
Di blogger world ini, aku cuma ingin merekam karya, merekam persahabatan, dan merekam proses kehidupanku. Semoga semua bersedia berbagi bersamaku dan blogku. ^_^