Ketika IT Malas Angkat Pantat

Dialog ini adalah bahasaku. Tapi, kejadian ini bukan fiksi. Terjadi di salah satu bank terkemuka di Indonesia yang berlokasi di Thamrin, Jakarta.

Seorang ketua tim IT bernama B duduk di kursi B berhadapan dengan komputernya.
Sementara sang junior yang masih anggota itu bernama A, duduk di kursi A yang ada dibelakang B.

    “Pekerjaan kita kali ini bakalan lebih crowded selama sebulan kedepan. Tenggat udah mepet, tapi vendor belum kasih hasil memuaskan.” Sang ketua tim B berkata kepada A.

    “Oh, saya juga kurang puas dengan hasil kerja vendor yang ternyata aplikasinya masih sering hang bahkan tercatat salah transaksi di mesin,” si A yang lagi semangat empat lima membalas dengan optimis.

    “So, karena kita berdua bakal jor-joran aku pengen minta kamu pindah duduk!” si ketua tiba-tiba berdiri dari kursinya.

    “Eh? Maksudnya? Pindah ruangan gitu, Pak?”

    “Saya udah kompromi sama atasan, kamu mulai siang ini duduk di sini (menunjuk bangku C) supaya saya gampang!”

Bangku itu emang sebenernya lagi kosong karena itu menghadap komputer cadangan.

Si A agak bingung. Bangku C emang ada didepannya sekarang . Benar-benar persis di depannya. Tapi, pengorbanan waktu juga kayaknya buat pindahan segitu doank?!?!?!

So? Emang bener , si IT yang berinisial B itu males banget angkat pantat buat diskusi berikutnya. Irit tenaga alhasil, cukup dengan menolehkan kepala, langsung crocos kerjaan… ^--^v,,, yang si A, agak bingung, males, enggan, ilfil.. ^-^

Duh enaknya jadi IT… bisa kerja tanpa angkat pantat dalam durasi waktu yang lama. Hihihihihi…. T-T!! (tapi aku gak iri, udah ngerasain pantat tepos di depan meja gambar bermalem-malem)… xixi ^-^v